Komunitas Santa Theresia pada awalnya mulai mendirikan TK-SD Santa Theresia, pada tahun 1927 dengan guru-guru para suster Ursulin, yang bertempat tinggal di Jl Juanda Jakarta. Kegiatan persekolahan terhenti sejak perang terjadi pada tahun 1942 dan sekolah Santa Theresia dibuka kembali pada tahun 1945. Sejak Juli 1950, Santa Theresia dinyatakan sebagai biara otonom dengan pengembangan karya kerasulannya dalam bidang pendidikan.
Setelah 25 tahun berkecimpung di dunia anak-anak, akhirnya para suster Ursulin mulai mengembangkan sayap untuk merangkul anak-anak remaja. Pada Agustus 1952, dibukalah tingkat pendidikan SMP. Selanjutnya pada tahun 1960 dibukalah tingkat SMA, yang merupakan cabang dari SMA Santa Ursula Jl. Pos 2 Jakarta Pusat. Seiring pertambahan jumlah murid, pada tahun 1965 berpisah dari sekolah induk, dan berganti nama menjadi SMA Santa Theresia yang juga menerima murid laki-laki. Jumlah murid yang bersekolah di Santa Theresia semakin bertambah, sehingga kebutuhan ruangan meningkat termasuk kebutuhan tempat tinggal pagi para suster Ursulin yang bertugas di komunitas Santa Theresia. Oleh sebab itu pada tahun 1962 diputuskan membangun gedung baru di Jl. H. Agus Salim 75 Jakarta Pusat. Pada tahun 1971 membuka SMK Pariwisata. Pada tahun tersebut pengelolaan SMA dan SMK menjadi satu, dan pada tahun 1994 terpisah. Pada Juli 2011, Santa Theresia membuka jenjang KB (playgroup), dan pada tahun 2022 membuka program studi baru di SMK yaitu Pengembangan Perangkat Lunak & Gim.
Kini, Yayasan Ananta Bhakti mengelola 5 satuan pendidikan yaitu KB-TK, SD, SMP, SMA dan SMK Santa Theresia. Yayasan terus mengembangkan sekolah melalui manajemen yang profesional, SDM yang berkompeten serta melengkapi fasilitas sekolah yang memadai untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di sekolah Santa Theresia.